GrowUrl.com - growing your website

Selasa, 21 Oktober 2008

TOMAT DONGKRAK NAFSU MAKAN ANAK

Tomat. Nafsu makan anak yang rendah sering membuat orangtua menjadi resah. Apakah gara-gara makanannya kurang enak? Mungkin saja. Atau mood makan si anak lagi kacau? Bisa jadi juga. Namun kalau ogah makan itu berlangsung lama, tentu bukan alasan makanan atau mood-nya yang jadi masalah. Untuk yang seperti ini , intervensi obat traditional seperti lempuyang wangi, temulawak, temuhitam, atau jus tomat bisa jadi jalan keluar.

Penulis: Lucie Widowati, staf Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional, Depkes, di Jakarta

Anak ogah makan memang bikin geram. “Sudah capek-capek masak, pas disuruh makan, jawabnya cuma ogah dan ogah,” bilang Astrid, ibu muda, sambil memandangi putranya yang berusia tujuh tahun. “Sudah saya bawa ke dokter, tapi tetap enggak ada perubahan,” imbuhnya.
Padahal, dalam masa pertumbuhan, anak-anak butuh nutrisi sumber energi (semisal karbohidrat dan lemak) yang cukup agar lancar melakukan banyak aktivitas. Selain itu, mereka juga butuh vitamin, mineral, dan serat, semuanya penting untuk menjaga kesehatan. Makanan yang disuguhkan ibunda di rumah setidaknya mengandung satu unsur nutrisi serta sejumlah vitamin, mineral, dan serat. Gabungan unsur-unsur itulah yang sering disebut dengan gizi.
Tomat. Nah, yang membuat Astrid pusing, Aldo, anaknya, lebih suka makan permen ketimbang makanan bergizi yang disediakan di rumah. “Lihat, badannya lebih kurus ketimbang teman-teman sebayanya yang montok-montok,” keluh karyawati sebuah Bank di bilangan Jln. Jenderal Sudirman, Jakarta, itu. Nada bicaranya seperti orang putus asa. “Omong-omong, kamu pernah mencoba jalur alternatif, enggak?” tanya Maria, rekan kerjanya tiba-tiba.
Karena efek sampinganSebagai “ibu modern”, Astrid agak gelagapan waktu ditanya soal “jalur alternatif” buat mengobati anak yang susah makan. “Memangnya ada?” sergahnya. Kepada Maria, dia mengaku selama ini lebih sering pergi ke dokter untuk meminta saran. “Dokter biasanya memberi ‘obat’ penambah nafsu makan. Tapi sampai saat ini, efeknya masih belum seperti yang saya harapkan,” jelas Astrid lagi.
Astrid mungkin kurang memahami, khasiat “penambah nafsu makan” dalam obat-obatan konvensional sebenarnya lebih merupakan efek sampingan. Khasiat utamanya, ya lain lagi. Katakanlah obat dari golongan cyproheptadin, sebetulnya merupakan obat antialergi atau antihistamin, tapi salah satu efek sampingannya memang bisa meningkatkan nafsu makan. Ada juga obat anabolik yang mengandung hormon, dan berpotensi menyebabkan pembesaran otot dan penambahan bobot badan.
Tomat. Meski sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan anak, anabolik mempunyai efek sampingan. Obat-obat itu pula yang kerap disalahgunakan oleh sementara orang sebagai obat “penambah nafsu makan”. Jenis obat konvensional lain yang juga sering diberikan untuk mendongkrak kemauan anak makan adalah vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan beberapa suplemen makanan.
Sebenarnya, ada dua hal yang dapat menyebabkan anak kehilangan nafsu makannya. Pertama, secara fisiologis, yakni anak menderita penyakit tertentu. Misalnya, seriawan, demam, anemia, dan sebagainya. Namun nafsu makan akan pulih kembali setelah penyakitnya sembuh.
Penyebab kedua, persoalan psikis, biasa disebut anoreksia nervosa. Gejala ini umunya muncul akibat kondisi psikis si anak, seperti keadaan yang hendak berangkat remaja sehingga anak ta-kut gemuk di tengah teman gaulnya yang rata-rata kerempeng, atau adanya gangguan emosional tertentu sehingga anak tergerak menjauhi makanan. Hilangnya nafsu dan keinginan untuk makan jenis ini sering diiringi berkurangnya berat badan.
Jika memang masalah psikis yang memicu persoalan, hanya perbaikan kondisi psikis pula yang dapat membangkitkan kembali nafsu makan yang pergi entah ke mana.
Campur madu“Tadi kamu menyebut-nyebut soal resep alternatif. Maksudnya apa?” tanya Astrid, cukup mengagetkan Maria. “Masak kamu enggak tahu. Itu lo, resep tradisional yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.” Beberapa tanaman obat dan rempah-rempah yang ada di dapur, secara empiris memang dapat digunakan sebagai penambah nafsu makan. “Kalau tidak pernah membuat sendiri, cari tahu pada si mbok penjual jamu,” tambahnya.
Maria cuma geleng-geleng kepala. Astrid memang sudah terlalu lama tinggal di kota, sehingga lupa pada tanaman obat yang dulu sering ditanam ibunya di pekarangan. Dengan tanaman obat itu, si ibu dapat meramu sendiri obat penambah nafsu makan anaknya, tanpa harus berurusan dengan penjual jamu. Tentu saja dengan sedikit modifikasi. Misalnya, untuk mengurangi rasa pahit, jamu diberikan pada anak dengan mencampurkan madu di dalamnya.
Tumbuhan-tumbuhan yang bisa dimanfaatkan, salah satunya lempuyang wangi. Cara mengolahnya gampang. Ambil rimpang lempuyang wangi kira-kira seukuran 3/4 jari, kemudian cuci pakai air bersih. Setelah itu, parut dan beri air masak 3/4 cangkir. Jangan lupa, tambahkan madu satu sendok makan. Hasil parutan itu kemudian diperas dan disaring, terus diminum satu kali sehari. Tanpa pakai alat cekok, anak pasti suka, karena rasa pahitnya sudah jauh berkurang.
Selain lempuyang wangi, temulawak pun bisa dimanfaatkan menjadi ramuan penambah nafsu makan bocah, terutama balita. Temukan rimpang temulawak kira-kira yang berukuran 1/2 jari, lantas dicuci bersih. Usai dicuci, parut, dan beri air masak dua sendok makan, plus madu satu sendok makan. Lagi-lagi, setelah diparut, ramuan diperas dan disaring, kemudian diminum satu kali sehari.
Tomat. Jika tak berhasil mendapatkan lempuyang dan temulawak, cobalah dengan temuhitam. Potong rimpang temuhitam kira-kira seukuran 3/4 jari. Agar rasanya lebih enak, campur dengan gula aren, lalu cuci dengan air bersih dan rebus sampai mendidih dengan tiga gelas makan (sampai airnya tinggal 3/4 saja). Setelah dingin, larutan tadi disaring. Persilakan bocah tersayang meminumnya satu kali sehari.
Masih terasa pahitnyaBukan hanya tumbuhan yang secara tradisional dikenal sebagai tanaman obat yang bisa dimanfaatkan. Tanaman buah yang sangat dikenal, seperti pepaya pun dapat didayagunakan. Ambil daun pepaya yang agak muda dan segar, kemudian cuci pakai air bersih. Lalu tumbuk sampai halus, dan beri air masak sekitar 3/4 cangkir. Tambahkan madu satu sendok makan, lantas peras dan saring. Sama seperti ramuan sebelumnya, minum satu kali sehari.
Tak suka daun pepaya, dapatkan daun sembung. Untuk memanfaatkannya, ambil daun sem-bung sekitar satu genggam. Kemudian cuci dan rebus dengan air sebanyak tiga gelas makan, sampai airnya tersisa 3/4 saja. Tunggu sampai ramuan dingin, setelah itu saring dan minumkan pada anak, tentu setelah sebelumnya dicampur dengan madu secukupnya. Untuk menghasilkan manfaat lebih maksimal, sebaiknya diminum dua kali sehari.
Masih banyak tanaman yang bisa didaftar sebagai ramuan penambah nafsu makan, seperti brotowali, kina, serbuk biji mahoni yang semuanya berasa sangat pahit. Rasa pahit yang ditimbulkan tanaman-tanaman di atas menjadi kendala tersendiri jika hendak diberikan pada anak. Walaupun sudah diberi madu, kadang rasa pahitnya masih terasa. Itu sebabnya, tanaman-tanaman tertentu belum diuji-cobakan pada anak-anak.
Pegagan misalnya. Secara empiris, tumbuhan bernama latin Centella aciatica itu juga berpo-tensi merangsang nafsu makan. Untuk keperluan itu, pegagan bahkan sudah diujicobakan pada tikus kecil (mencit). Hasilnya, berat badan sang mencit terbukti meningkat (penelitian Yun Astuti). Setidaknya, jika dibandingkan dengan mencit yang tidak diberi pegagan, pada periode yang bersamaan.
Sebagai ramuan nafsu makan orang dewasa, pegagan biasanya dicampur dengan bahan-bahan lain. Sebanyak 20 g pegagan dicampur dengan 20 g temuhitam, ditambah 1/2 sendok teh adas, dan gula aren secukupnya, dicuci, direbus dengan 400 cc air hingga airnya tersisa 200 cc, lalu disaring. Setelah itu, airnya siap diminum. Tapi sekali lagi harap dicatat, takaran tadi untuk orang dewasa.
Jika tumbuhan-tumbuhan yang dari sononya ditakdirkan pahit itu tetap dijejalkan ke mulut anak, si buyung bisa mengalami trauma. Lama-kelamaan, anak akan membenci jamu dan lari terbirit-birit begitu melihat si mbok penjual jamu. Makanya, selain tanaman yang berasal dari kebun obat atau rempah-rempah yang ada di dapur, penambah nafsu makan yang dapat disajikan dengan lebih menarik perlu dipikirkan. Salah satunya, jus tomat.
Memang, rasa tomat agak masam. Hal itu karena tomat kaya akan garam mineral, yang dengan segera menerbitkan nafsu makan, tak lama setelah menyantapnya. Mineral-mineral ini juga merangsang pengeluaran air liur, yang menambah rasa lapar dan memungkinkan makanan dicerna dengan lebih baik.
Nah, dengan ramuan yang lebih bervariasi, maka si buyung pasti tak akan menyadari bahwa nafsu makannya sedang dipacu. Perlu diingat, jika nafsu makan si anak sudah kembali normal, berikan ramuan-ramuan tadi secara teratur, mulai dari seminggu sekali sampai sebulan sekali, tetap dianjurkan. Jangan seperti Astrid, anak sudah kurus kering, baru kasak-kusuk mencari obat mujarab

Sumber : Intisari

Kamis, 16 Oktober 2008

Pengaruh Buruk Tayangan Sinetron bagi Anak

Tayangan televisi turut berperan dalam proses pembentukan nilai-nilai yang dianut remaja. Tanpa disadari, banyaknya tayangan sinetron remaja yang mempertontonkan kekerasan, sadisme, kebencian dan gaya hidup konsumtif, telah menimbulkan pengaruh buruk pada kalangan remaja, sesuai dengan tahapan perkembangan psikologi yang tengah membentuk nilai-nilai yang dianutnya.
Menurut Wenny Pahlemy, sinetron remaja saat ini telah menjadi program andalan stasiun televisi menyusul keberhasilan salah satu sinetron remaja yang dapat meraih rating tinggi tahun 2001 lalu. Sinetron Bawang Merah Bawang Putih, misalnya, menempati peringkat ke-3 sinetron yang paling banyak ditonton pada periode 1 Januari sampai Mei 2005. Keberhasilan tersebut mendorong stasiun-stasiun televisi untuk menayangkan lebih banyak lagi sinetron-sinetron remaja, yang amat disesalkan tanpa memperhitungkan soal kualitas dan dampak bagi kalangan anak maupun remaha. Banyak sekali di antara sinetron-sinetron yang mengambil tema-tema negatif, misalnya horo, kekerasan, sadisme, kebencian, permusuhan, dan gaya hidup konsumtif serta hedonis. Ditilik dari segi kuantitas, produksi sinetron remaja juga meningkat cukup tajam. Di tahun 2004, jumlah produksi sinetron remaja adalah 3.883. Sementara, dari Januari hingga Mei 2005, jumlah produksi sinetron remaja sudah mencapai 2.011. Tak Lolos SensorSementara, Titie Said mengakui bahwa banyak sinetron yang tidak melalui sensor Lembaga Sensor Film (LSF) dengan alasan kejar tayang.

Di sisi lain, sanksi yang ditentukan sesuai UU No 8/1992 untuk pelanggaran seperti itu dinilai terlalu ringan, yakni hukuman kurung maksimal satu tahun atau denda maksimal Rp 40 juta. “Yang namanya kejar tayang, itu bisa 20 menit sebelum ditayangkan, barangnya masih di jalan. Kapan LSF sempat mensensor?” katanya. Nampaknya LSF sendiri kurang berperan dalam masalah tayangan ini, dimana begitu banyak sinetron yang menurut LSF dikategorikan sebagai tayangan untuk orang dewasa (yang harus ditayangkan setidaknya pukul 22.00 WIB), ternyata kemudian ditayangkan sebagai tontonan untuk anak atau remaja. Yang termasuk dalam kategori ini, antara lain adalah film kartun Sinchan dan sinetron Bawang Merah, Bawang Putih.

Menurut Titie, menghadapi pelanggaran-pelanggaran seperti itu, LSF tidak bisa berbuat banyak. Yang dilakukan LSF selama ini hanya mengirim surat teguran kepada pihak yang melanggar. Tindakan yang lebih tegas, lanjut Titie, seharusnya dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena komisi itulah yang memiliki wewenang. Di sisi lain, Arief Rachman menilai upaya penyaringan tontonan tidak akan banyak berhasil bila pada diri si anak sejak dini tidak ditanamkan pengetahuan untuk menyaring informasi yang diterimanya. “Kalau sejak TK, SD anak itu sudah diberi pengetahuan mana yang baik dan mana yang tidak, pada usia remaja dengan sendirinya ia sudah bisa menyaring sendiri tontonan yang baik bagi dirinya,” ujar Arief. Dia menambahkan bahwa film yang baik adalah yang mampu membangkitkan potensi spiritual, emosional dan intelektual si anak.

Nampaknya kita perlu mempertanyakan profesionalisme baik petinggi penyiaran maupun LSF sendiri ? Semoga mereka menyadari, sampai seberapa jauh mereka berperan dalam merusak para anak2/remaja kita.

Selamatkan anak2 kita dari tayangan yang negatif ini ....... !!!