GrowUrl.com - growing your website

Senin, 17 November 2008

Mimpi Basah tanda Kedewasaan Biologis

ISTILAH "mimpi basah" sudah pasti banyak dikenal banyak orang. Hal tersebut menandakan kematangan tubuh kita. Akan tetapi, apa sih sebetulnya "mimpi basah" itu ?

MIMPI basah umunya terjadi pada cowok berusia antara 9-14 tahun. Pada umumnya terjadi berkisar setiap 2-3 minggu sekali. Mimpi basah ini merupakan fenomena alami yaitu berupa pengeluaran cairan sperma. Sperma tersebut diproduksi oleh testis (biasa disebut juga buah pelir yang berjumlah dua) yang merupakan salah satu organ reproduksi cowok. Ketika alat reproduksi ini mulai berfungsi maka testisnya mulai berproduksi, dan hampir setiap hari testis ini memproduksi sperma.

Kita akan bahas dulu apa aja sih alat reproduksi cowok itu. Alat reproduksi cowok terdiri antara lain: Penis (yang berfungsi untuk menyalurkan sperma clan air mani), Glans (bagian depan atau kepala penis), Foreskin/Preputium (kulit yang menutupi bagian glans). Sunat itu memotong kulit (preputium), kanclung kencing (tempat penampungan sementara air yang berasal ginjal atau air seni), Uretra luran kencing), Kelenjar (kelenjar yang menghasil iran yang berisi zat mak untuk menghidupi sperms. iran ini yang bertanggung aktif tidaknya gerakan s Vesikula Seminalis (sebaga nampung sperma matang), Deferens (saluran sperma testis menuju vesikula se lis), Epidydimis (saluran yang berkelok-kelok yang memo tuk bangunan seperti topi, sperma yang dihasilkan testis akan berkumpul disini), Scrotum adalah kantung Wit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis, Testis (disebut juga pelir berjumlah dua buah untuk memproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron), Tulang kemaluan, Rambut kemaluan, Rectum (terletak diatas anus) clan Anus (tempat pengeluaran kotoran).

Mekanisme alami
Istilah mimpi basah yang sering kita pakai untuk menggambarkan pengalaman para cowok setiap kali mereka bermimpi yang diikuti dengan basahnya daerah kelamin mereka. Yang dikeluarkan pada waktu mimpi basah itu adalah air mani, bukan sperma. Air mani merupakan campuran antara sperma dengan semen.
Sperma adalah sel kelamin cowok. Bila sperma bertemu dengan sel kelamin cewek (biasa disebut sel telur), maka is bisa berkembang jade bayi. Pertemuan ini disebut pembuahan, biasanya terjadi lewat hubungan intim antara cowok clan cewek. Sperma ini kecil banget uk-urannya sehingga hanya bisa dilihat dengan miskroskop.
Sedangkan semen adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar reproduksi, berfungsi untuk melengkapi sperma dalam proses reproduksi.
Sperma baru mulai muncul dalam kehidupan cowok saat ia menginjak masa pubernya, biasanya sekitar usia 9-14 tahun. Saat itu otak mulai mengaktifkan fungsi seksual cowok. Organ-organ reproduksi cowok mulai aktif. Salah satunya, si testis, ia bertugas memproduksi sel sperma sebanyak kira-kira sejuta sampai tiga juta tiap harinya.
Nah, sperma akan tinggal di epidydimis (bagian dalam testis) untuk proses pematangan sampai saatnya bakal dikeluarkan oleh pemiliknya. Sperma matang umumnya setelah berumur sekitar 60 hari. Kualitas sperma sangat mudah dipengaruhi oleh suhu, maka scrotum (kantung testis yang berwarna gelap dan berlipat-lipat seperti Wit buah salak adalah tempat bergantungnya testis) selalu menjaga suhu daerah kelamin selalu tepat ... hebat bukan ?. Scrotum mengandung otot-otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap. Bila suhu sedang panas, maka scrotum akan merenggang, sebaliknya bila sedang dingin maka scrotum akan mendekatkan diri ke Tubuh.
Bila cowok terangsang secara seksual maka organ-organ reproduksi ini siap beraksi. Awalnya, penis akan membesar dan menegang yang biasa disebut ereksi. Sementara itu, sperma mulai dibawa melalui kantung semen dan kelenjar prostat, untuk mendapatkan semen yang berisi zat- zat tambahan yang akan membantu sperma. Ketika semua sudah siap maka keluarlah rombongan air mani dari saluran uretra dalam penis. Peristiwa ini disebut ejakulasi. Setelah ejakulasi penis akan kembali ke ukuran semula.
Ereksi (ketegangan penis) adalah aksi refleks yang dimulai ketika otak menafsirkan "gejolak birahi" berupa rangsangan fisik atau rangsangan mental, termasuk ingatan fantasi dan masukan dari berbagai organ perasa seks. Kemudian otak mengirimkan pesan melalui sumsum tulang punggung (belakang). Selanjutnya ada perintah dari otak untuk menghambat kemampuan pembuluh darah mengeluarkan darah dari penis sehingga penis tetap dipenuhi darah. Tekanan darah ekstra pada dinding penis sebelah dalam itu yang kemudian menyebabkan terjadinya ereksi. Tubuh dapat menggagalkan proses ini setiap saat jika orang yang bersangkutan terlalu gelisah, marah, takut, letih atau sedih.
Ereksi ini kadang-kadang terjadi tanpa ada rangsangan seksual. Jadi, tahu-tahu saja penis sudah menegang. Ereksijuga bisa terjadi ketika seseorang tidur. Pada cowok yang sehat biasanya mengalami ereksi sekitar sembilan puluh menit sekali selama tidur di malam hari. Ereksi yang terakhir biasanya terjadi menjelang subuh setiap hari.
Kadang-kadang ereksi yang terjadi dibarengi dorongan untuk buang air kecil sehingga ketika bangun dia akan bergegas ke kamar mandi dengan penis yang menegang. Setelah hajat kecil ditunaikan, rangsangan sewaktu tidur akan menghilang dan ereksinya pun lenyap.
Mimpi basah merupakan mekanisme alami untuk menguras timbunan sperma dari dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan melalui mimpi, maka akan terjadi penyerapan kembali sperma oleh tubuh.
Umumnya mimpi basah ini di alami oleh cowok setelah mereka bermimpi mengenai hal-hal yang erotis. Namun banyak juga yang mengaku tidak pakai mimpi seperti itu, tahu-tahu keesokan harinya sudah basah. Jadi, wahai para cowok tidak perlu merasa takut atau malu mengalami mimpi basah. Sebaliknya kalian harus merasa bersyukur karena itu salah satu tanda akil baliq dan tanda bahwa organ reproduksi kita sudah mulai berfungsi.

Berarti , kita manusia normal.

Nah para orangtua .... bila anak anda sudah mengalami hal tersebut jangan dipermalukan. Beri pengertian bahwa itu proses alam yang bakal di alami oleh setiap cowok ...... dan mekanisme canggih tiada tanding yang diciptakan oleh Allah swt.

Semoga bermanfaat.

Nikah Muda Dalam Pandangan Fiqih

Isu nikah muda sering menjadi polemik dan kontroversi dalam masyarakat. Bagaimana hukum Islam memandang kasus seperti ini?

Oleh: Amiruddin Thamrin *

Diantara keistimewaan ajaran agama Islam adalah fleksibel, universal, rasional, sesuai dengan tempat dan zaman serta mudah diterima oleh khalayak, baik yang berkaitan dengan masalah ibadat, akhlak, muamalat, maupun yang berkaitan dengan hukum (aturan) pernikahan .

Isu nikah muda sering menjadi polemik dan kontroversi dalam masyarakat dikarenakan masih adanya asumsi bahwa hal tersebut dianjurkan oleh agama, didorong serta dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhamad SAW. Tepatkan asumsi tersebut? tulisan singkat ini dimaksudkan tak lain sekedar memberikan kontribusi tentang isu nikah muda (nikah dibawah umur) dalam pandangan agama, dalam kaitan ini fiqih Islam. Harapan semoga ajaran agama Islam ini yang sudah sangat indah, mudah, memiliki norma-norma kemanusiaan dan terhormat ini tidak diselewengkan dan diterapkan hanya untuk kepentingan pribadi tanpa mengindahkan norma-norma kemanusiaan serta etika-etika umum masyarakat lainnya.

Usia Pernikahan

Istilah dan batasan nikah muda (nikah dibawah umur) dalam kalangan pakar hukum Islam sebenarnya masih simpang siur yang pada akhirnya menghasilkan pendapat yang berbeda. Maksud nikah muda menurut pendapat mayoritas yaitu orang yang belum mencapai baligh bagi pria dan belum mencapai menstruasi (haidh) bagi wanita.

Syariat Islam tidak mengatur atau memberikan batasan usia tertentu untuk melaksanakan suatu pernikahan. Namun secara implisit syariat menghendaki pihak orang yang hendak melakukan pernikahan adalah benar-benar orang yang sudah siap mental, pisik dan psikis, dewasa. Dan paham akan arti sebuah pernikahan yang merupakan bagian dari ibadah, persis seperti harus pahamnya apa itu shalat bagi orang yang melakukan ibadah shalat, haji bagi yang berhaji, transaksi dagang bagi pebisnis. Karenanya, tidak ditetapkannya usia tertentu dalam masalah usia sebenarnya memberikan kebebasan bagi umat untuk menyesuaikan masalah tersebut tergantung situasi, kepentingan, kondisi pribadi keluarga dan atau kebiasaan masyarakat setempat, yang jelas kematangan jasmani dan rohani kedua belah pihak menjadi prioritas dalam agama.

Kafa’ah

Dalam fiqih islam ada yang disebut kafa’ah (baca kesetaraan). Kafa’ah di sini bukan berarti agama Islam mengakui adanya perbedaan (kasta) dalam masyarakat. Kafa’ah bukan pula suatu keharusan dan sama sekali bukan menjadi syarat dalam akad ikatan pernikahan, namun pertimbangan kafa’ah hanya sekedar sebagai anjuran dan dorongan agar pernikahan berjalan dengan keserasian dan saling pengertian antara kedua belah pihak dus demi langgengnya bahtera rumah tangga.

Diantaranya adalah kesetaraan dalam hal ketakwaan, sebaiknya orang yang sangat takwa dan sangat rajin menjalankan ibadah agama, tidak dianjurkan bahkan tidak dibolehkan untuk dinikahkan dengan seorang yang rusak agamanya (sama sekali tidak memikirkan agama). Juga seorang wanita intelektual (cendikiawati) tidak dianjurkan dan tidak cocok nikah dengan suami yang bodoh. Juga masalah umur tidaklah setara (imbang) antara laki-laki yang berumur 50 tahun dengan gadis berusia 13 tahun (apalagi lebih muda dari umur itu). Ketidak setaraan seperti ini serta perbedaan yang mencolok antara kedua belah pihak tidak dukung oleh syariat karena dikhawatirkan akan kuatnya timbul benturan-benturan antara kedua belah pihak dikarenakan perbedaan yang sangat mencolok tersebut . Sedangkan kesetaraan dan persamaan dalam masalah keturunan, ras, kaya-miskin tidaklah menjadi masalah dalam agama Islam, karena Islam tidak memandang keturunan, suku bangsa serta miskin dan kaya. Miskin bukan merupakan cela (keaiban) dalam pandangan agama, yang cela hanyalah kekayaan yang didapat dari usaha ilegal dan kemiskinan akibat kemalasan.

Rasul SAW dengan Sayidah Aisyah RA

Ada yang berdalih bahwa nikah muda merupakan tuntunan Nabi SAW yang patut ditiru. Pendapat ini sama sekali tidak benar karena Nabi SAW tidak permah mendorong dan menganjurkna untuk melakukan pernikahan di bawah umur. Akad pernikahan antara Rasul SAW dengan Sayidah Aisyah RA yang kala itu baru berusia sekitar 10 tahun tidak bisa dijadikan sandaran dan dasar pegangan usia pernikahan dengan alas an sbb:

Pertama: pernikahan tersebut merupakan perintah dari Allah SAW sebagaimana sabda Rasul SAW, ”Saya diperlihatkan wajahmu (Sayidah Aisyah) dalam mimpi sebanyak dua kali, Malaikat membawamu dengan kain sutera nan indah dan mengatakan bahwa ini adalah istrimu”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua; Rasul SAW sendiri sebenarnya tidak berniat untuk berumah tangga kalaulah bukan karena desakan para sahabat lain yang diwakili oleh Sayidah Khawlah binti Hakim yang masih merupakan kerabat Rasul SAW, di mana mereka melihat betapa Rasul SAW setelah wafatnya Sayidah Khadijah RA istri tercintanya sangat membutuhkan pendamping dalam mengemban dakwah Islam.

Ketiga; Pernikahan Rasul SAW dengan Sayidah Aisyah mempunyai hikmah penting dalam dakwah dan pengembangan ajaran Islam dan hukum-hukunya dalam berbagai aspek kehidupan khususnya yang berkaitan dengan masalah kewanitaan yang banyak para kaum perempuan bertanya kepada Nabi SAW melalui Sayidah Aisyah RA. Dikarenakan kecakapan dan kecerdasan Sayidah Aisyah RA sehingga beliau menjadi gudang dan sumber ilmu pengetahuan sepanjang zaman;

Keempat; Masyarakat Islam (Hijaz) saat itu sudah terbiasa dengan masalah nikah muda dan sudah biasa menerima hal tersebut. Walaupun terdapat nikah muda namun secara pisik maupun psikis telah siap sehingga tidak timbul adanya asumsi buruk dan negatif dalam masyarakat. Kita tidak memperpanjang masalah pernikahan ideal dan indah antara Rasul SAW dengan Sayidah Aisyah, jadikanlah itu sebagai suatu pengecualian (kekhususan) yang mempunyai hikmah penting dalam sejarah agama.

Agama Islam dalam prinsipnya tidak melarang secara terang-terangan tentang pernikahan muda usia, namun Islam juga tak pernah mendorong atau mendukung pernikahan usia muda (di bawah umur) tersebut, apa lagi dilaksanakan dengan tidak sama sekali mengindahkan dimensi-dimensi mental, hak-hak anak, psikis dan pisik terutama pihak wanitanya, dan juga kebiasaan dalam masyarakat, dengan dalih bahwa toh agama Islam sendiri tidak melarang. Agama sebaiknya tidak dipandang dengan kasatmata, namun lebih jauh lagi agama menekankan maksud dan inti dari setiap ajarannya dan tuntunannya. Dalam masalah pernikahan ini, Islam mendorong hal-hal agar lebih menjamin kepada suksesnya sebuah pernikahan. Yang diminta adalah kematangan kedua belah dalam menempuh kehidupan berkeluarga sehingga adanya saling take and give, berbagi rasa, saling curhat dan menasehati antara kedua belah pihak suami istri dalam mangarungi bahtera rumah tangga dan meningkatkan ketakwaan.

Usia Pernikahan

Bab II pasal 7 ayat satu menyebutkan bahwa pernikahan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun. Juga tentang Usia Pernikahan Dalam Bab IV Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 15 menyebutkan bahwa demi untuk kemaslahatan keluarga dan rumah tangga pernikahan hanya beleh dilakukan calon mempelai yang telah mencapai umur yang ditetapkan dalam pasal 7 Undang-undang No. 1 tahun 1974 yakni calon suami sekurang-kurangnya berumur 19 tahun dan calon isteri sekurang-kurangnya berumur 16 tahun.

Dalam undang-undang pernikahan di sejumlah negara Arab hampir sama dengan undang-undang Indonesia. Suriah, umpamanya menjelaskan batas usia pernikahan untuk pria adalah jika telah mencapai 18 tahun dan untuk wanitanya jika sudah berusia 16 tahun (Undang-undang Pernikahan Suriah, pasal 16).

Menurut hemat penulis apa yang telah dibuat oleh undang-udang hendaknya mendapat dukungan dari semua pihak khususnya para da’i serta hendaknya dapat menjadi contoh baik dengan mengedepankan hal-hal yang telah menjadi standar dalam syariat dan bukan mencari hal-hal kontroversi yang menjadikan orang-orang menjadi bertanya-tanya bahkan yang lebih parah lagi meragukan kebenaran syariat, papatah (kata mutiara) Arab mengatakan “Semoga kerahmatan senantiasa tercurahkan bagi orang berusaha menghidarkan dirinya dari hal-hal yang menjadi cemoohan (omongan negatif) dalam masyarakat.”

Penulis sama sekali tidak mengklaim batalnya atau tidak sahnya pernikahan usia muda, penulis hanya menekankankan bahwa agama Islam tidak mendorong hal tersebut dengan berbagai alasan yang telah dikemukakan di atas!.

Penulis tinggal di Damaskus, Suriah

Nikah Muda, Memperpanjang Usia Anak

Apakah Anda mempunyai peluang hidup lebih dari 100 tahun? Tanyakan kepada ibu, berapa usianya saat mengandung Anda.
Menurut riset yang pernah dilakukan oleh para peneliti di Amerika, usia ibu saat melahirkan ikut mempengaruhi sejauh mana peluang panjang atau pendek umur anaknya kelak. Tim peneliti dari Universitas Chicago, AS, menemukan, orang yang dilahirkan saat ibunya berusia kurang dari 25 tahun cenderung berusia hingga 100 tahun atau lebih. Peluangnya dua kali lipat dibandingkan orang-orang yang dilahirkan saat ibunya berusia diatas 25 tahun. Studi ini dilakukan terhadap 198 orang AS yang mempunyai usia lebih dari 100 tahun. Mereka ternyata lahir antara tahun 1890-1893. Orang yang panjang usianya lebih dari 100 tahun itu pada umumnya merupakan anak pertama. Setelah dilakukan analisa lebih mendalam, para peneliti di AS menyimpulkan bahwa kecenderungan tersebut ternyata erat kaitannya dengan kenyataan bahwa anak-anak pertama yang dilahirkan pada saat ibunya baru berusia 20 tahunan. Temuan ini dipresentasikan pada pertemuan masyarakat gerontologi (Ilmu Usia Lanjut) AS, Minggu (19/11). Sebelumnya hasil penelitian yang didanai National Institute on Aging and the Society of Actuaries ini telah dipaparkan pada pertemuan Asosiasi Populasi AS, April 2006. Data Biro Sensus AS menunjukkan jumlah orang yang berusia diatas 100 tahun disana meningkat dari 37 ribu menjadi 55 ribu dari tahun 1990 ke 2000. Nas asal anda tahu bahwa dari data tersebut, ternyata wanita mempunyai peluang tiga sampai lima kali lebih besar untuk mencapai usia 100 tahun dibandingkan dengan pria.

Tetapi .....

Walahualam ...... Allah yang menentukan umur manusia......

Semoga bermanfaat.

Selasa, 11 November 2008

Melatih Anak Manjadi Mandiri

Mandiri ..... itulah yang akan dialami oleh anak kita kelak. Seperti kita waktu kecil masih diasuh oleh orangtua setelah dewasa kita harus berusaha sendiri untuk menghidupi diri kita dan keluarga kita. Siapkah anak anda untuk Mandiri ...? Mungkin tips berikut bisa membantu anda untuk melatih anak menjadi mandiri.

Semua orang setuju bahwa dunia anak-anak memang dunia yang sangat menyenangkan, namun sebagai orangtua tentunya kita tidak boleh memaksakan begitu saja kehendak kita dalam memberikan pendidikan kepada anak. Ada beberapa tips untuk melatih anak agar menjadi mandiri.

1. Kesempatan. Berilah anak kesempatan untuk memilih. Anak yang sudah terbiasa berhadapan dengan situasi yang telah ditentukan oleh orang lain, biasanya akan malas melakukan pilihan sendiri alias tidak kreatif. Namun sebaliknya bila mereka terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan, ia akan terlatih dalam mengambil keputusan sendiri bagi dirinya.

2. Hargai. Hargailah upaya mereka. Hargailah sekecil apapun usaha yang diperlihatkan anak untuk mengatasi sendiri kesulitan yang dihadapi, hal ini akan mendorongnya untuk melakukan sendiri hal-hal kecil.

3. Banyak bertanya. Hindari banyak bertanya. Anak yg baru kembali dari sekolah misalnya, akan dengan mudah menjadi kesal bila dibombardir dengan serangkaian pertanyaan seperti, belajar apa saja di sekolah?, ada PR apa ? bisa gak ulangan hariannya ? dan serangkaian pertanyaan lainnya . Sebaliknya, anak akan senang dan merasa diterima apabila disambut dengan kalimat pendek :Hallo anak bunda sudah pulang sekolah!” Kalaupun ada hal-hal yang ingin ia ceritakan, umumnya anak dengan sendirinya akan menceritakan pada orang tua, tanpa harus di dorong-dorong.

4. Menjawab Pertanyaan. Jangan langsung menjawab pertanyaan. Meskipun salah satu tugas orang tua adalah memberi informasi serta pengetahuan yang benar kepada anak, namun sebaiknya orang tua tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Berikan kesempatan padanya untuk menjawab pertanyaan tesebut, dan tugas orangtua adalah untuk mengkoreksi dan mengarahkannya apabila salah menjawab atau berikan penghargaan kalau ia benar.

5. Melihat Alternatif. Dorong anak untuk melihat setiap alternatif dari masalah yang timbul. Dengah demikian anak tidak akan hanya tergantung pada orang tua, yang bukan tidak mungkin kelak justru akan menyulitkan dirinya sendiri .

6. Jangan patahkan semangatnya. Anak yang sudah mau memperlihatkan keinginan untuk mandiri, dorong terus untuk melakukannya. Jangan sekali-kali membuatnya kehilangan motivasi mengenai sesuatu yang ingin dicapainya.

7.Jangan sekali-kali menghina atau merendahkan anak. Kadang orang tua yang sedang emosi tanpa disadari mengeluarkan kata2 "bodoh kamu", "si anu lebih pintar dari kamu", "gimana sih begitu saja tidak bisa" kata-kata tersebut dapat membuat anak menjadi demotivasi dan merasa rendah diri. Sebaiknya gunakan kata-kata seperti "kalau kamu pasti bisa dengan berlatih dan belajar", "si anu memang lebih pinter dalam bidang matematika tetapi kamu lebih pintar dalam bidang bahasa daripada si anu"

Semoga bermanfaat.

Penanaman Disiplin Kepada Anak


Balita Anda. Penanaman disiplin memang harus konsisten. Namun, bagaimana kalau anak malah jadi tidak fleksibel?

Tertib dalam memberlakukan kebiasaan pada anak adalah baik. Hal-hal yang bisa (biasa) dilakukan oleh para orangtua antara lain setiap pulang dari bepergian atau habis main dari luar rumah, anak harus cuci kaki, tangan, dan muka, lalu ganti baju. Makan dan minum pun juga harus memakai piring dan gelas khusus milik mereka sendiri. Harapan sewtiap orang tua hal tersebut dapat menanamkan disiplin dan kebiasaan yang baik sejak anak masih kecil.

Balita Anda. Yang menjadi masalah, tanpa disadari, ternyata rutinitas tersebut ternyata malah dapat membuat anak menjadi enggak fleksibel. Anak bisa menjadi marah-marah bila rutinitas tersebut tidak dijalankan. Misalnya pada ganti baju biasanya buka baju dulu baru kemudian celana , tetapi kadang orangtua/pembantu buru-buru dan yang pakaian yang dilepaskan celannya dulu, ini kadang dapat menimbulkan protes anak dimana dia ingin bajunya dilepaskan dulu baru celana kemudian pagi, pernah saya membantu si kecil melepaskan pakaiannya sebelum mandi, walaupun kadang sudah dijelaskan namun tetap saja si anak tidak mau mengerti.


PENDAPAT PAKAR
Yelia Dini Puspita, M.Psi., dari Lembaga Psikologi Terapan UI. Menurutnya, banyak kasus diatas yang dialami oleh orang tua dan anak. Alasannya, sebagian anak usia prasekolah mulai menguasai berbagai aktivitas tertentu yang terbentuk melalui proses pembiasaan. Sikap kaku terhadap suatu kebiasaan wajar terjadi sampai usia sekitar 4 tahun. "Kebiasaan atau ritual yang kaku itu umumnya berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, seperti ritual makan, berpakaian, dan mandi. Namun juga bisa meluas pada kebiasaan bermain maupun mengatur benda-benda miliknya," kata Yelia.
"Memang, penerapan disiplin dari orangtua yang bersifat kaku, bisa menjadi penyebabnya. Segala rutinitas harus dilakukan dengan prosedur tertentu, baik dalam waktu maupun cara pelaksanaannya. Hal tersebut membentuk kebiasaan yang kuat pada anak dan diadopsi olehnya sehingga menimbulkan tingkah laku ritual yang kaku pula. Tanpa disadari, anak sudah telanjur nyaman dengan tata cara yang berulang, bersifat rutin, dan dapat diprediksi. Perhatian khusus perlu diberikan jika selewat usia 4 tahun, anak masih sangat kaku pada tata cara tertentu dalam beraktivitas. Kalau dibiarkan, ia dapat berkembang menjadi pribadi yang tidak fleksibel dalam menghadapi berbagai hal," jawab Yelia.
"Apakah ada penyebab yang lain ?"
"Biasanya hal ini juga berkaitan dengan karakter anak. Anak-anak yang mengarah pada karakter perfeksionis, umumnya melakukan segala sesuatu sesuai dengan prosedur atau ritual dan tahapan yang relatif sama agar mendapatkan hasil yang ‘sempurna’ baginya, sehingga akhirnya terbentuklah tingkah laku ritual yang kaku pada anak."
"Mencari perhatian ayah bundanya?"
"Mungkin sekali, karena anak sangat menikmati perhatian dari orangtuanya. Kalau yang ini mudah sekali terlihat karena terjadinya hanya di saat-saat tertentu saja. Misal, ketika ibu atau ayahnya ada waktu untuk menemaninya mandi, bermain, dan lainnya. Sebab lainnya berkaitan dengan pola pikir yang rigid atau kaku dan adanya tindakan yang bersifat repetitif atau berulang. Umumnya dialami oleh anak dengan gangguan perkembangan, semisal autisma. Tentu saja anak seperti ini perlu penanganan khusus untuk menanggulanginya."


SISI POSITIF DAN NEGATIF
Balita Anda. Sebenarnya, kata Yelia, perilaku anak tersebut masih wajar-wajar saja, selama tidak sampai menyusahkan. "Umumnya, semakin bertambah usia anak, maka keterampilan sosialnya juga akan bertambah, sehingga kebiasaan yang kaku ini semakin lama semakin berkurang dan akan menghilang dengan sendirinya tanpa intervensi khusus. Kecuali pada anak yang memang mengalami gangguan perkembangan."
Akan tetapi, lanjut Yelia, bukan berarti orangtua tak perlu membantu. "Kebiasaan kaku ini akan berangsur berkurang hanya bila tidak mendapatkan penguatan dari lingkungan. Jika orangtua justru memperkuat kebiasaan yang kaku tersebut, entah dengan membiarkan, selalu menuruti keinginan anak, maupun tidak memberikan penjelasan pada si anak, maka kebiasaan kaku tersebut akan tampil lebih kuat."
Kerugiannya, sikap kaku yang berlebihan tanpa disertai fleksibilitas akan menyulitkan anak dalam beradaptasi dengan hal-hal baru. Hal ini juga menghambatnya dalam berinteraksi sosial dengan orang lain. Namun, bukan berarti menanamkan kebiasaan secara teratur itu salah. Buah positifnya juga ada. Antara lain, anak dapat mengembangkan disiplin dan keteraturan dalam bertindak, serta terbiasa melakukan perencanaan. Lebih jauh lagi, anak dapat melakukan antisipasi terhadap hal-hal yang mungkin akan terjadi. Karenanya, orangtua pandai-pandailah mengatur ritme penerapan aturan dan bersikap fleksibel di saat-saat darurat.


VARIASI MENJADI SALAH SATU SOLUSINYA,
"Bagaimana bila orang tua sudah telanjur, menerapkan rutinitas diatas ?"
"Orangtua harus peka terhadap kebutuhan dan karakter anaknya, ini yang pertama. Peka terhadap kebutuhan, antara lain dengan mengenali alasan yang menyebabkan anak melakukan tindakan tersebut. Orangtua harus berusaha untuk memahami karakter dan pola tingkah laku anak, serta proses pembiasaan yang terjadi. Kemudian berusaha berempati dan tidak memaksanya mengubah kebiasaan. Dukungan serta sikap yang konsisten lebih diperlukan anak agar merasa lebih aman, sehingga dapat membentuk rasa percaya diri dan pada akhirnya tindakan ritual tersebut akan hilang dengan sendirinya. Kalau memang karakternya perfeksionis, maka anak perlu dipersiapkan dalam menghadapi segala aktivitasnya, terutama yang di luar kebiasaan. Beritahukan atau jelaskan terlebih dahulu apa yang akan terjadi atau dilakukan oleh si anak di luar dari kebiasaannya itu," kata Yelia.
Sebetulnya, anak-anak yang memang mudah menyesuaikan diri biasanya tak terlalu terganggu bila melakukan rutinitas di luar jalurnya. Dalam kondisi terburu-buru, tak masalah jika handuknya dipakai terbalik, atau jika dibantu dipakaikan sepatunya sebelah kiri dulu padahal biasanya kanan. "Anak seperti ini dapat dengan cepat mengatasinya. Bahkan, beberapa anak justru merasa senang dan tertarik menghadapi ‘hal baru’ tersebut," lanjut Yelia.
"Fleksibel bukan berarti berubah-ubah. Fleksibel adalah kemampuan beradaptasi secara cepat terhadap perubahan yang terjadi," tambahnya segera. "Bagaimanapun, dalam menerapkan disiplin, orangtua harus tetap konsisten. Kalau tidak konsisten atau berubah-ubah justru dapat menimbulkan kebingungan dan membuat anak merasa tidak nyaman. Hanya saja dalam pembiasaan yang konsisten tersebut selipkan juga variasi ritual yang dapat orangtua berikan dalam momen-momen tertentu. Sesekali, ajaklah anak makan sambil piknik di halaman. Tapi kalau anak tidak mau, ya jangan dipaksa. Biarkan saja dia tetap melakukan ritualnya sambil diberikan penjelasan mengenai variasi ritual yang bisa ia lakukan. Selain itu, orangtua juga perlu introspeksi akan sikapnya selama ini apakah dalam penerapan disiplin bersifat kaku ataukah cukup fleksibel."


Sedangkan bila penyebabnya adalah si anak cari perhatian, menurut Yelia, kembali lagi orangtua perlu peka terhadap kebutuhan anak. Selain juga perlu ditelaah apakah cari perhatian tersebut mengarah pada kurangnya kebersamaan dengan anak, atau merupakan aksi protes anak terhadap penerapan disiplin yang dilakukan orangtua. Ada baiknya orangtua melakukan introspeksi, kemudian memperbaiki diri serta memberikan perhatian sesuai dengan kebutuhan anaknya.


Balita Anda. Nah para orang tua jangan kaku dalam menerapkan disiplin kepada anak, variasi dalam penerapan disiplin dan kebiasaan, sangat membantu pola pikir anak bahwa disiplin tidak berarti harus kaku.




Semoga bermanfaat




Disadur dari :Tabloid Nakita


Rabu, 05 November 2008

Biografi Singkat Barack Obama


Pemilihan presiden di Amerika lahir dari sejarah 200-an tahun Sebuah drama politik yang melelahkan, dan telah menjadi “buku panduan” dalam kegiatan pemilihan presiden di negara-negara lainnya. Hasilnya, mau tak mau diakui, akan berpengaruh bagi hidup banyak warga bangsa lainnya. Ada yang membedakan proses pemilihan presiden Amerika tahun ini dibandingkan periode-periode sebelumnya. Tahun ini, pemilihan presiden Amerika Serikat menjadi semakin populer dan menjadi perhatian oleh banyak orang dari berbagai golongan dan kelas: mulai dari warga anak kecil di Kenya sampai tante-tante di Tegal, dari Hawai sampai Munich . Pemicunya tak lain adalah seorang kandidat berkulit hitam yaitu Barack Obama. Obama bagi banyak golongan merupakan simbol sekaligus cermin dan juga fenomena.
Obama adalah manusia abu-abu, lahir dan besar dalam persimpangan budaya yang membuat dirinya kesulitan dalam mencari jatidiri di awal masa hidupnya. Anak dari seorang Kenya berkulit hitam legam dan ibu Amerika berkulit seputih susu, yang dibesarkan secara sederhana dalam budaya kulit putih namun memilih untuk mengidentifikasi dirinya sebagai seorang laki-laki kulit hitam. Sejak kecil hanya bermimpi menjadi pemain basket profesional di NBA, dan berlabuh menjadi politisi papan atas. Sebuah biografi yang tak lazim bagi seorang kandidat presiden Amerika (dimana kecurigaan dan luka akibat politik segregasi warna kulit dimasa lalu belumlah sembuh), sekaligus biografi yang menginspirasi banyak orang.
Keabu-abuan ini sempat menjadikan Obama menjadi sasaran tembak bagi lawan politiknya, dari tuduhan Obama pernah mengenyam pendidikan di Madrasah, Obama tidak lahir di tanah Amerika sampai Obama adalah sosialis. Namun kejelian seorang Obama dalam memanfaatkan biografi dirinya adalah sebagai bukti kehebatan demokrasi di AS (Obama sering mengungkapkan: “apa yang bisa saya capai hanya bisa terjadi di negara ini, tidak di manapun”), kemampuannya memahami keinginan publik serta memformulasikan mantra perubahan dalam cara berpolitik membuatnya bisa mengarungi kerasnya jagat politik di AS. Muncul sebagai kandidat terpilih dari Partai Demokrat dengan terlebih dahulu merontokkan mesin politik kelas kakap milik dinasti Clinton, setelah pertarungan panjang dan melelahkan selama 8 bulan.
Kampanye melawan kandidat Partai Republik, John McCain, jelas bukan hal yang mudah baginya. McCain adalah figur pahlawan dalam ranah politik AS, seorang veteran perang dari keturunan dinasti pembesar Angkatan laut AS (ayah dan kakek McCain adalah admiral), pernah mendekam dipenjara Vietkong dan menerima siksaan komunis Vietnam selama lima tahun. Obama yang relatif jauh lebih muda (47 tahun, Mc Cain 72 tahun) dan minim pengalaman politik (McCain telah menjadi anggota konggres AS sejak 26 tahun lalu). Namun sekali lagi Barack Obama berhasil melalui tantangan didepannya.

Cara kampanye Obama sejak awal telah mengubah peta dan strategi politik di AS. Kemampuannya mengeksploitasi teknologi dengan memaksimalkan potensi jaringan internet dan telepon selular sebagai basis jaringan kampanyenya menjadikannya sebagai kandidat dengan total sumbangan kampanye terbesar sepanjang masa ( 600-an Juta Dolar). Organisasi lapangan yang rapih dan tanpa lelah membuat pemilihan presiden 2008 sebagai pemilihan presiden dengan tingkat partisipasi terbesar yang pernah ada ( %), dan menjadikan daerah yang secara tradisional selalu berpihak pada Partai Republik mengubah haluan. Kemampuannya menampilkan citra pembaharu menginspirasi kaum muda serta menjadikan McCain layaknya tokoh tua yang mulai pikun. Kelihaiannya mengeksploitasi krisis finansial dan kemerosotan ekonomi AS di dunia menjadi senjata yang mematikan yang melumpuhkan John McCain. Pembawaan yang kalem dan matang juga membuat pengalaman dan status pahlawan yang disandang McCain seolah lenyap begitu saja.
Rakyat Amerika telah memilih dan mempercayai seorang presiden kulit hitam pertama dalam sejarah mereka. Barack Obama menjadi presiden ke-44 Amerika Serikat, menjadi pemimpin negara adidaya tunggal yang sedang dirongrong krisis ekonomi dan perang yang tak berkesudahan. Obama mengakhiri kampanye panjangnya selama 22 bulan sebagai pemenang. Seorang tokoh yang lahir dalam persimpangan budaya dunia telah muncul, dan dunia akan menantikan sejauh apa pencapaiannya
Disadur dari : Kata-kata.com

Barack Obama, bocah kecil yang membuktikan cita-citanya

Ketika Sri Murtiningsih menanyakan cita-cita kepada murid-murid kelas III, ada yang ingin menjadi dokter, pilot, atau insinyur. Lalu, seorang bocah berambut keriting mengacungkan tangan. Dia menjawab ingin menjadi presiden.Kini, 40 tahun kemudian, bocah berambut kriting itu benar-benar telah membuktikan cita-citanya . Dialah Barack Obama AS, presiden berkulit hitam pertama, terpilih pada pemilihan tanggal 04/11/2008 . Dengan memenangi 338 daerah pemilihan mengalahkan kandidat John Mc.Cain.

Barack Obama. Banyak yang percaya pengalaman internasional Obama bisa membantu memperbaiki citra buruk yang kini disandang AS. Dalam beberapa jajak pendapat terakhir, 70 negara berharap Obama terpilih menjadi presiden AS.

Barack Obama. Cita-cita, sekali lagi cita-cita adalah sangat penting bagi anak. Jangan batasi apalagi memaksakan cita-cita anak. Biarkan mereka menentukan sendiri cita-cita, karena cita-cita mereka tentunya adalah apa yang mereka sukai. Pada usia balita s/d remaja mereka dengan tulus dan polos akan mengemukakan apa yang ia sukai menjadi cita-cita. Bagaimana Obama bisa menjadi orang nomor 1 di negara adidaya ini ? Sekali lagi karena cita-cita dan kemauan yang kuat. Bagaimana seorang bocah kecil ini yang gemar menggambar tokoh-tokoh superhero dapat merealisasikan cita-citanya ? Dorongan orang tua juga sangat penting, jangan pernah meremehkan atau mentertawai cita-cita yang dilontarkan oleh anak kita. Tanyakan saja apa yang akan kamu lakukan untuk meraih cita-cita itu, bimbing dan arahkan mereka (sekali lagi arahkan dan bukan paksakan) ke jalan dimana cita-cita itu bisa dicapai.

Jadi bila anak anda bercita-cita menjadi IR, Dr, Pedagang, Guru, Pengusaha, President jangan remehkan mereka .......... ternyata mereka bisa !!!!!!!!
Selamat Mr.President Obama ... semoga anda bisa menjadi inspirasi .... anak-anak kami, anak-anak Indonesia ..........

Semoga bermanfaat
Multa