GrowUrl.com - growing your website

Selasa, 11 November 2008

Melatih Anak Manjadi Mandiri

Mandiri ..... itulah yang akan dialami oleh anak kita kelak. Seperti kita waktu kecil masih diasuh oleh orangtua setelah dewasa kita harus berusaha sendiri untuk menghidupi diri kita dan keluarga kita. Siapkah anak anda untuk Mandiri ...? Mungkin tips berikut bisa membantu anda untuk melatih anak menjadi mandiri.

Semua orang setuju bahwa dunia anak-anak memang dunia yang sangat menyenangkan, namun sebagai orangtua tentunya kita tidak boleh memaksakan begitu saja kehendak kita dalam memberikan pendidikan kepada anak. Ada beberapa tips untuk melatih anak agar menjadi mandiri.

1. Kesempatan. Berilah anak kesempatan untuk memilih. Anak yang sudah terbiasa berhadapan dengan situasi yang telah ditentukan oleh orang lain, biasanya akan malas melakukan pilihan sendiri alias tidak kreatif. Namun sebaliknya bila mereka terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan, ia akan terlatih dalam mengambil keputusan sendiri bagi dirinya.

2. Hargai. Hargailah upaya mereka. Hargailah sekecil apapun usaha yang diperlihatkan anak untuk mengatasi sendiri kesulitan yang dihadapi, hal ini akan mendorongnya untuk melakukan sendiri hal-hal kecil.

3. Banyak bertanya. Hindari banyak bertanya. Anak yg baru kembali dari sekolah misalnya, akan dengan mudah menjadi kesal bila dibombardir dengan serangkaian pertanyaan seperti, belajar apa saja di sekolah?, ada PR apa ? bisa gak ulangan hariannya ? dan serangkaian pertanyaan lainnya . Sebaliknya, anak akan senang dan merasa diterima apabila disambut dengan kalimat pendek :Hallo anak bunda sudah pulang sekolah!” Kalaupun ada hal-hal yang ingin ia ceritakan, umumnya anak dengan sendirinya akan menceritakan pada orang tua, tanpa harus di dorong-dorong.

4. Menjawab Pertanyaan. Jangan langsung menjawab pertanyaan. Meskipun salah satu tugas orang tua adalah memberi informasi serta pengetahuan yang benar kepada anak, namun sebaiknya orang tua tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Berikan kesempatan padanya untuk menjawab pertanyaan tesebut, dan tugas orangtua adalah untuk mengkoreksi dan mengarahkannya apabila salah menjawab atau berikan penghargaan kalau ia benar.

5. Melihat Alternatif. Dorong anak untuk melihat setiap alternatif dari masalah yang timbul. Dengah demikian anak tidak akan hanya tergantung pada orang tua, yang bukan tidak mungkin kelak justru akan menyulitkan dirinya sendiri .

6. Jangan patahkan semangatnya. Anak yang sudah mau memperlihatkan keinginan untuk mandiri, dorong terus untuk melakukannya. Jangan sekali-kali membuatnya kehilangan motivasi mengenai sesuatu yang ingin dicapainya.

7.Jangan sekali-kali menghina atau merendahkan anak. Kadang orang tua yang sedang emosi tanpa disadari mengeluarkan kata2 "bodoh kamu", "si anu lebih pintar dari kamu", "gimana sih begitu saja tidak bisa" kata-kata tersebut dapat membuat anak menjadi demotivasi dan merasa rendah diri. Sebaiknya gunakan kata-kata seperti "kalau kamu pasti bisa dengan berlatih dan belajar", "si anu memang lebih pinter dalam bidang matematika tetapi kamu lebih pintar dalam bidang bahasa daripada si anu"

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: